Platina 110 H, Motor Anyar Bajaj Seharga Rp11 Jutaan

100kpj – Perusahaan asal India, Bajaj Auto Company (BAC), selalu dicitrakan sebagai pabrikan yang sering mencetak sepeda motor harga terjangkau. Bahkan, beberapa kali mereka meluncurkan sport edisi murah, dengan banderol yang hanya belasan juta rupiah.

Langkah itu kembali mereka ambil, setelah beberapa hari lalu, BAC meluncurkan varian teranyar Platina, yakni Platina 110 H Gear. Melansir laman Indianautosblog, Rabu 5 Juni 2019, motor sport nonfairing itu masih membawa tubuh yang sama dengan tipe terdahulu.

Namun di beberapa titik, tampak pembaharuan grafis, mulai dari bagian kepala, tangki, hingga fender depan. Secara keseluruhan, motor varian baru Platina tersebut mengusung konsep misterius, dengan dominasi warna hitam dan juga merah tua.

Selain itu, yang paling membedakan antara versi 110 H Gear dan Standar, ialah terletak pada stiker menonjol di panel belakang, yang bertuliskan ‘110 H Gear’. Hal itu cukup membantu, bagi mereka yang belum memahami perbedaan antara kedua produk.

Di negeri Hindustan, India, motor bermesin pejal itu hanya dibanderol seharga 53.376 Rupee, atau setara dengan Rp11 juta saja. Meski harganya sangat murah, namun fitur yang ditawarkan Bajaj tidak main-main.

Salah satunya adalah konsol instrumen semi-digital yang berisikan informasi lengkap soal kendaraan, seperti fuel gauge,speedometer, dan juga odometer. Bahkan, di dalamnya juga tertera informasi soal waktu, serta ada peringatan terkait kapan waktu yang tepat untuk melakukan servis kendaraan.

Soal dapur pacu, Platina 110 H Gear menganut kapasitas mesin 115cc DTS-i engine, satu silinder. Pembekalan tersebut membuat motor menghasilkan tenaga 8,6 daya kuda, serta torsi maksimum 9,8 Newton meter.

Meski sudah mulai dipasarkan di India, namun hingga kini pabrikan yang bermarkas di Pune itu belum memberi tanda-tanda akan membawanya masuk ke Tanah Air.

Padahal, dengan harga yang ditawarkan tersebut, memenangkan pasar Indonesia agaknya bukan perkara yang sulit.  

(Laporan: Septian Farhan Nurhuda)