Mainan Anak Kecil jadi Penyelamat Toprak Razgatlioglu di Mandalika
100kpj – WorldSBK kembali mampir ke Sirkuit Mandalika, yang iklimnya berbeda dengan sirkuit-sirkuit yang berada di Eropa.
Hal itu membuat banyak pembalap WSBK 2022 yang merasa kepanasan setelah menggeber motor balapnya, hal tersebut jiga dirasakan oleh Toprak Razgatliogu pembalap yang membela tim Pata Yamaha Brixx WorldSBK.
Dari pantauan 100KPJ.com di Sirkuit Mandalika, udara yang dirasakan memang sangat panas bahkan suhu aspal bisa mencapai 61,2 defajat celcius.
Salah satu cara Toprak untuk mengatasi cuaca tersebut, tim Pata Yamaha with BRIXX sudah menyiapkan kolam karet untuk Toprak berendam.
Kolam tersebut persis dengan kolam yang digunakan anak kecil untuk bermain air, tim Pata Yamaha juga menjelaskan tujuan dari berendam air es tersebut.
"Tujuan mandi air es bukan cuma untuk berendam setelah sesi, tapi untuk menurunkan inti suhu tubuh pembalap setelah bekerja keras di lintasan," tulis Pata Yamaha dalam unggahannya di Twitter.

Jumlah Penonton MotoGP 2024 Pecahkan Rekor Setelah Marc Marquez Hijrah dari Honda

Sehari Menjadi Pembalap di Sirkuit Mandalika Bersama Hyundai Ioniq 5 N

Hyundai Ioniq 5 N Cicipi Aspal Sirkuit Mandalika

Juara Dunia WSBK 2024 Toprak Ingin Terjun ke MotoGP, Tapi Gak Seperti Marc Marquez

Setelah Bawa Motor Becak Jorge Martin dan Pedro Acosta Juara di MotoGP Mandalika

Veda Ega dan Adenanta Putra Cetak Sejarah di ARRC Sirkuit Mandalika

Banyak yang Mundur, Kini Giliran MotoGP Kazakhstan Batal Digelar Gegara Ini

Menjelang MotoGP, Sirkuit Mandalika di Cat Ulang Biayanya Miliaran Rupiah

Pertamina Mandalika Racing Series 2024 Putaran 2 Hadirkan Kelas Baru

Tiket Balapan MotoGP Mandalika 2024 Sudah Bisa Dipesan, Termahal Rp20 Juta

PT Suzuki Indomobil Sales Kembali Buka Suzuki Owners Fun Race 2025

Aldi Satya Mahendra Baru Bisa Percaya Diri Setelah Raih 10 Besar di World Supersport 2025,

Harumkan Bangsa, 2 Pemuda Indonesia Siap Bersaing di Junior GP World Championship Eropa

Max Verstappen Sebut Marc Marquez Perlu Belajar ke Francesco Bagnaia
