Beda Tipis tapi Dampaknya Gila! Ini Perbedaan Busi Motor Biasa, Racing, dan Iridium Racing

100kpj – Busi motor adalah komponen vital dalam sistem pengapian kendaraan. 

Meski kecil, perannya besar dalam menentukan performa mesin. 

Banyak pemilik motor belum memahami beda busi biasa dan racing. 

Padahal, memilih busi yang tepat bisa meningkatkan efisiensi dan tenaga motor secara signifikan.

Busi terbagi dalam tiga tipe: busi biasa, busi racing, dan busi iridium racing. Ketiganya punya fungsi dan daya tahan yang berbeda. 

Busi biasa biasanya digunakan sebagai bawaan pabrik motor seperti Honda, Yamaha, atau Suzuki. 

Bentuk ujung elektroda bulat dan memiliki masa pakai sekitar 4.000 KM.

Busi racing umumnya punya ujung elektroda yang meruncing. 

Tujuannya adalah menghasilkan titik api yang lebih fokus. 

Ini cocok bagi pengendara yang ingin meningkatkan akselerasi dan pembakaran mesin.

Sementara itu, busi iridium racing dianggap paling unggul. 

Meski tidak semua bengkel atau toko menyediakan, busi ini dikenal mampu bertahan hingga 100.000 KM karena materialnya lebih tahan panas dan aus.

Ciri-ciri busi racing dapat dilihat dari kemasannya yang mencantumkan kata “racing” dan bentuk elektroda yang mengerucut. 

Tapi perlu hati-hati terhadap produk palsu, apalagi yang dijual murah secara online.

Tips membedakan busi pendek dan panjang:

-  Busi pendek biasa digunakan di motor Yamaha seperti Mio

-  Busi panjang umum dipakai di Honda seperti Beat, Scoopy, dan Vario

Cara mengecek dan mengganti busi:

1. Cek jarak tempuh motor, ganti tiap 4.000 KM untuk busi biasa

2. Perhatikan performa mesin, jika terasa berat atau berebet segera cek busi

3. Gunakan hanya busi asli untuk mencegah kerusakan mesin lebih lanjut

Busi yang berkualitas membuat motor tetap bertenaga. Jangan tunggu rusak, lebih baik cek rutin sesuai anjuran.

Terakhir, gunakan busi racing di motor standar pun sah-sah saja. 

Malah bisa bikin tenaga lebih responsif, asal tetap ganti secara berkala.