Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Jangan Kaget! Upgrade CVT Belum Tentu Bikin Motor Ngebut, Ternyata Ini Penyebabnya!

Area CVT Motor (Ilustrasi)
Sumber :

100kpj – Bagi para pemilik motor yang gemar mengoprek performa, upgrade CVT sering jadi pilihan utama untuk mendongkrak tenaga.

Namun, tidak jarang harapan tak sesuai kenyataan saat upgrade CVT.

Mengapa demikian? Sebuah pengalaman dari seorang komentator yang motornya terasa "kempos" setelah upgrade CVT membuka fakta menarik.

1. Kondisi Mesin yang Prima Adalah Kunci Utama

Banyak yang keliru mengira bahwa hanya dengan meng-upgrade CVT, motor akan langsung bertenaga.

Padahal, kondisi mesin adalah sumber tenaga utama. Ilustrasinya seperti pompa air dan selang.

Jika pompa air (mesin) sudah loyo, mengganti selang (CVT) dengan yang lebih mahal pun tidak akan membuat semprotan airnya kuat.

Motor lama seperti Yamaha Fino 115 yang sudah berumur 10 tahunan, kemungkinan besar tenaganya sudah berkurang.

Idealnya, servis mesin secara berkala (pembersihan throttle body, injektor, karburator, hingga piston) sangat penting untuk mengembalikan performa optimal.

2. Bobot Pengendara dan Muatan Memengaruhi Performa

Jangan sepelekan bobot pengendara dan muatan yang dibawa.

Motor kecil seperti Fino 115 cc akan sangat kewalahan jika dikendarai oleh pengendara dengan bobot 90-100 kg, apalagi ditambah dengan boncengan atau barang bawaan berat.

Ini akan membuat mesin bekerja ekstra keras dan terasa "berat." Sesuaikan kapasitas motor dengan postur dan kebutuhan Sobat KPJ.

3. Jalur Ekstrem atau Tanjakan Curam Memicu Performa Menurun

Kombinasi antara kondisi mesin yang kurang prima, beban berlebih, dan jalur yang ekstrem atau tanjakan curam adalah resep kegagalan.

Motor dengan mesin kecil seperti 115 cc, apalagi membawa beban sekeluarga, akan sangat sulit menaklukkan tanjakan curam.

Penting untuk menyesuaikan kemampuan motor dengan medan yang akan dilalui.

4. Upgrade CVT Tidak Menambah Tenaga, tapi Mengubah Pola Penyaluran Tenaga

Ini adalah kesalahpahaman paling umum. Upgrade CVT tidak secara langsung menambah horsepower (tenaga mesin).

Perubahan yang terjadi biasanya hanya sekitar 0,1 hingga 0,3 HP, yang sebenarnya lebih pada mengubah pola penyaluran tenaga (power delivery) agar lebih optimal.

Penambahan tenaga signifikan hanya bisa didapatkan dengan modifikasi pada mesin itu sendiri.

Jika ada kenaikan tenaga setelah upgrade CVT, biasanya karena komponen CVT yang lama sudah aus dan diganti dengan yang baru, sehingga mengembalikan performa mendekati standar pabrikan.

5. Tekanan Ban yang Tepat Itu Penting!

Satu lagi poin yang sering terlewat: tekanan ban. Ban yang kempes akan membuat motor terasa sangat berat, meskipun mesin dan CVT sudah prima.

Pastikan tekanan ban sesuai standar dan gunakan nitrogen untuk performa yang lebih baik dan stabil.

Memahami faktor-faktor di atas adalah kunci untuk mendapatkan performa motor yang optimal setelah upgrade CVT.

Jangan hanya fokus pada satu aspek, tetapi perhatikan keseluruhan kondisi motor Sobat KPJ.

Dengan begitu, Sobat KPJ bisa merasakan peningkatan performa yang sesuai harapan.*

Berita Terkait
hitlog-analytic